Menunggu by Lina Astuti - Senin, Maret 23, 2015 wahai kamu yang lebih samar dari bunyi ng ikhfa, yang duduk, mengayunkan kaki tak sadarkah kamu dinanti dan diharap agar gegas. sementara seangguk senyum tak mampu kuterjemah sebagai idzhar yang jelas. kamu nun bertasjid, mendengungkan harap. kadang menjelma mim, dan masih mendengungkan harap . . . Share Tweet Pin Share Tags : Posting Lebih Baru Posting Lama You May Also Like 0 komentar
0 komentar